Sabtu, 04 Agustus 2012

Qian Hongyan, Semangat Si Bocah Cacat

Share
Ujian yang mahaberat, jika disikapi dengan pikiran terbuka dan jiwa yang lapang, bisa mengobarkan semangat perjuangan yang tak gampang padam. Dan, semangat itulah yang dikobarkan seorang bocah bernama Qian Hongyan.

Kita memang kadang perlu belajar dari seorang bocah. Jika kita ingat kembali, semangat sebagai anak-anak sangat kuat untuk menerjang semua halangan dan tantangan. Satu contoh nyata adalah saat kita belajar berjalan. Meski jatuh berkali-kali, sebagai seorang bocah kita tentunya terus berusaha hingga benar-benar bisa berjalan seperti saat ini.

Dan, semangat ala bocah inilah yang-barangkali-mampu menjadi "bara api" yang terus menyala di tengah gelap dan kerasnya ujian bagi sesosok anak berusia belasan dari negeri China, Qian Hongyan. Ujian yang menimpa Qian memang sangat berat. Betapa tidak, di usianya yang masih sangat dini-tiga tahun (tepatnya pada bulan Oktober 2000)-ia mengalami kecelakaan fatal yang mengakibatkan separuh tubuhnya hingga batas pinggang harus diamputasi.

Kondisi itu diperparah lagi dengan keadaan ekonomi orangtua Qian yang tidak berkecukupan. Karena itu, keluarga gadis cilik yang tinggal di Zhuangxia, China itu tak mampu memberikan kaki palsu untuk Qian. Sebagai gantinya, keluarga tersebut menyangga tubuh Qian dengan potongan bola basket. Sebuah solusi yang jauh dari kata nyaman, seperti kaki-kaki palsu lainnya.

Namun, meski tumbuh dengan keterbatasan, Qian membuktikan bahwa dunia belumlah tamat bagi dirinya. Ia tumbuh menjadi gadis yang periang dan murah senyum-seolah-olah tak terjadi suatu apa pun dalam dirinya. Dengan memantulkan bola basket di bagian bawah tubuhnya, dan dibantu penyangga untuk membantunya bergerak, Qian tetap bisa menjadi bocah lincah layaknya kebanyakan anak normal.

Bersiap Mendunia

Dengan kekurangan di tubuhnya, Qian pantang berputus asa, meski ia belum tahu bagaimana masa depannya kelak serta bagaimana ia bisa mengubah hidupnya dengan kondisinya saat itu. Hingga, suatu ketika ia mendatangi sebuah pertandingan olahraga nasional yang diselenggarakan di Kunming pada bulan Mei 2007. Di sana, benih yang menumbuhkan cita-citanya bertumbuh.

Saat itu, Qian setiap hari menyaksikan perjuangan beberapa atlet cacat yang ikut menyemarakkan pertandingan. Melihat perjuangan rekan senasib yang bertubuh cacat, hati Qian pun tergerak. Jika orang lain mampu berprestasi di bidang olahraga meski dengan tubuh cacat, mengapa dia tidak melakukan hal yang sama? Pikiran itulah meletupkan cita-cita Qian Hongyan untukikut menjadi seorang atlet.

Maka, selepas acara olahraga nasional tersebut, tekad Qian segera diwujudkan dengan bergabung di sebuah klub renang khusus. Tekad itu didukung sepenuhnya oleh orangtua Qian. Maka, mereka pun mendatangi Zhang Honghu, seorang pelatih yang terkenal banyak menjadikan perenang cacat sebagai juara di kejuaraan renang. Qian meminta kesempatan kepada Zhang untuk dilatih menjadi seorang seorang juara.

Zhang yang dikenal sebagai pelatih bertangan dingin hanya mengatakan bahwa semua tergantung pada kemauan dan tekad Qian. Sebab, menurutnya, dengan kekurangan separuh tubuh yang tak dimilikinya, agak sulit bagi Qian untuk berenang dengan hanya mengandalkan kedua lengannya. Tetapi, tekad sangat kuat Qian rupanya berhasil memikat Zhang. Maka, ia pun memberikan porsi latihan khusus bagi Qian agar lebih mampu menyeimbangkan kedua bahu dan lengannya.

Kepercayaan Zhang pun dijawab dengan kesungguhan Qian. Dengan porsi latihan cukup berat, apalagi dengan kesulitan yang dialami sejak awal latihan, Qian tak pernah sekali pun mengeluh. Baginya, impian untuk menjadi atlet adalah cita-cita yang tak boleh padam. Dalam sehari, setidaknya jarak 2000 meter ditempuh Qian di arena air untuk melatih otot-ototnya. Selain itu, latihan lain seperti sit-up, mengangkat beban, hingga berbagai jenis latihan dilakukannya dengan bersemangat.

Semangat inilah yang membuat Qian kini dikenal di seantero China dan bahkan dunia. Kisah hidup dan tekad kuatnya telah menginspirasi banyak orang agar mampu mendobrak segala keterbatasan. Kisah Qian banyak dimuat di berbagai media baik cetak maupun online sehingga mengangkat namanya. Kini, ia ingin mendunia dengan usahanya mewakili China pada tahun 2012 pada kejuaraan renang di olimpiade khusus orang cacat. Tak tanggung-tanggung, Qian mematok target menjadi juara dunia renang pada kejuaraan olimpiade tersebut. Dia bekerja keras untuk mewujudkan impiannya tersebut. Jika melihat kesungguhan dan tekadnya, sepertinya impian itu tak mustahil untuk dicapai. Sebab, sejatinya kesungguhan dan tekad kuat yang dilandasi kerja keras akan mampu menaklukkan segala tantangan.

Jika Qian saja mampu, bagaimana dengan kita?

Sumber : Andrie Wongso

READ MORE - Qian Hongyan, Semangat Si Bocah Cacat

Tae-Ho, Bocah Tanpa Lengan yang Berjiwa Besar

Share
Tae-Ho adalah seorang anak lelaki asal Korea Selatan yang dilahirkan ke dunia ini dengan keadaan khusus: anggota tubuh yang tidak lengkap. Ia tidak memiliki lengan dan pada bagian kakinya hanya terdapat empat jari. Tim medis yang menangani proses kelahirannya (tahun 2000), memprediksi bahwa bocah malang ini tidak memiliki kemungkinan bertahan hidup hingga 10 tahun.


Seakan-akan ketidakberuntungan yang menimpanya belum cukup, tak lama setelah lahir, Tae-Ho ditinggalkan oleh orangtua kandungnya sendiri karena mereka tidak tahan melihat kondisi anak yang telah dilahirkannya. Maka, Tae-Ho pun dikirim ke panti asuhan di Seung Ga-Won, Korea Selatan oleh Holt (Children Service Incorporated).


Lantas, apa yang terjadi pada Tae-Ho? Ia masih hidup sampai saat ini. Usianya 11 tahun dan ia telah tumbuh menjadi anak yang mandiri dan menyenangkan. Meskipun memiliki kekurangan, ia tidak mau bergantung pada orang lain dan tidak mudah menyerah. Semua kegiatan ia lakukan sendiri termasuk makan dan mengganti pakaian.

Lihatlah video yang menggambar keseharian Tae-Ho, di bawah ini. Terbukti kan, bahwa Tae-Ho adalah anak lelaki yang berhati teguh dan berpikiran positif ? Ia selalu menghadapi segala hal dengan senyuman. Ketika ditanya, apakah ia mengalami kesulitan karena keadaan tubuhnya, ia menjawab, "Tidak, saya baik-baik saja!" Bahkan Tae-Ho selalu membantu saudara-saudaranya di panti asuhan. Tae-Ho pun mampu menjalani kegiatan belajar dan bermain di sekolah seperti anak-anak normal lainnya.


Kisah Tae-Ho ini tentunya dapat menginspirasi kita, di balik kekurangannya terdapat jiwa besar yang sangat luar biasa! Melalui Te-Ho pula, kita diingatkan untuk selalu mensyukuri kehidupan (apalagi jika kita memiliki tubuh yang sempurna). Kombinasikan jiwa positif, semangat teguh, dan senyuman, maka kehidupan yang cerah ada di tangan kita semua.


Sumber : Andrie Wongso
READ MORE - Tae-Ho, Bocah Tanpa Lengan yang Berjiwa Besar

Inspirasi dari Matt Woodrum, Penderita Cerebral Palsy

Share matt
Matt adalah siswa kelas lima di Colonial Hills Elementary School, Ohio. Pada 16 Mei 2012 kemarin ia mengikuti Filed Day di sekolahnya, di antaranya dengan mengikuti lomba lari.

Meski hari sudah mulai terik Matt tak mau kehilangan kesempatan untuk ikut lari 400 meter. Matt adalah penderita penyakitcerebral palsy kategori spastic. Karena penyakit itu otot-ototnya kaku. Ia pun mengalami catat dengan bentuk kaki yang tidak sempurna sehingga menyulitkannya bergerak. Meski begitu Matt selalu tertantang untuk ikut bermain seperti anak-anak normal, seperti berlari, main bola, main baseball dengan teman atau kedua saudaranya.

Hari itu Matt membuktikan hal lain. Ketika peserta lari 400 meter itu berlari, Matt segera tertinggal jauh di belakang mereka. Guru olahraganya, John Blaine, segera menghampirinya ketika Matt tampak mulai berjalan. "Matt, kamu tak mau berhenti, kan?" tanya Blaine pada murid yang sudah ia tangani sejak taman kanak-kanak itu. Matt bilang, "Tidak!"

Maka Matt pun meneruskan larinya. Ia belum menyentuh garis finish ketika teman-temannya menyusulnya dari belakang. Lari 400 meter itu dilakukan dua putaran. Dan saat Matt memulai putaran kedua dengan susah payah, teman-temannya sudah menyelesaikan larinya. Melihat Matt yang tak mau berhenti, mereka kemudian menyemangati Matt agar terus berlari dengan berjalan di belakang Matt. Mereka juga bertepuk tangan sambil bernyanyi, "Let's go, Matt! Let's go! Let's go, Matt! Let's go!"


READ MORE - Inspirasi dari Matt Woodrum, Penderita Cerebral Palsy

Jumat, 03 Agustus 2012

鸡的翅膀 Sayap Ayam

Share

从前鸡有一对能高飞的翅膀,
Cóng qián jī yǒu yī duì néng gāo fēi de chì bǎng
Dahulu, ayam mempunyai sayap yang dapat membuatnya terbang tinggi,

在天地间自由自在地翱翔。
Zài tiān dì jiān zì yóu zì zài dì áo xiáng
Terbang melintasi langit dan bumi dengan bebas.

有一次,鸡不小心被人捉住了。
Yǒu yī cì, jī bù xiǎo xīn bèi rén zhuō zhù le
Suatu ketika, ayam tidak berhati-hati dan ditangkap oleh manusia.

人把鸡带回家,关在一个笼子里,
Rén bǎ jī dài huí jiā, guān zài yī gè long zi lǐ
Manusia membawa ayam pulang, mengurungnya dalam sangkar,

把好吃的东西放在鸡的嘴边。
Bǎ hào chī de dōngxi fàng zài jī de zuǐ biān
Meletakkan makanan lezat di dekat ayam.

鸡不管三七二十一,大口大口吃了起来,
Jī bù guǎn sān qī' èr shí yī, dà kǒu dà kǒu chī le qǐ lái
Ayam tidak mempedulikan terlalu banyak, dan melahap makanannya penuh semangat.

它一边吃一边想:
Tā Yī biān chī yī biān xiǎng:
Ayam sambil makan, berpikir:

"这下到可以舒舒服服就能吃到食物!
"Zhè xià dào kě yǐ shū shū fú fú jiù néng chī dào shí wù!
"Kalau begini, saya bisa dengan tenang dan nyaman menikmati makanan!

何必再整日风吹雨洒的费力去寻找呢?"
Hé bì zài zhěng rì fēng chuī yǔ sǎ de fèi lì qù xún zhǎo ne? "
Untuk apa saya mesti setiap hari berusaha jerih payah untuk mencari makanan di luar?"

所以,后来当人把鸡放出笼子时,
Suǒ yǐ, hòu lái dāng rén bǎ jī fang chū lóng zǐ shí
Sehingga, ketika orang melepaskan ayam dari sangkarnya,

鸡不愿意逃走了,
Jī bù yuàn yì táo zǒu le,
Ayam tidak akan kabur,

它就一天到晚守在人的门前等着食吃。
Tā jiù yī tiān dào wǎn shǒu zài rén de mén qián děng zhe shí chī.
Ayam selalu berjaga di depan pintu untuk menantikan makanannya.

久而久之,由于长期不使用翅膀,
Jiǔ'ér jiǔ zhī, yóu yú cháng qí bù shǐ yòng chì bǎng
Seiring waktu, dikarenakan jarang menggunakan sayapnya,

鸡的翅膀逐渐退化,再也飞不起来了。
Jī de chì bǎng zhú jiàn tuì huà, zài yě fēi bù qǐ lái le
Sayap ayam pun menurun fungsinya, (ayam) tidak bisa terbang tinggi lagi.

***

Dari cerita di atas, inti yang dapat diambil adalah kita jangan terlena oleh kenyamanan lingkungan di sekitar kita。Asah terus bakat/potensi yang kita miliki, dan terus belajar untuk memperbaiki diri. Karena jika tidak demikian, maka lama-kelamaan bakat/potensi kita akan sia-sia belaka.

By: Andrie Wongso
READ MORE - 鸡的翅膀 Sayap Ayam

青蛙与蜗牛 Katak dan siput

Share

有一只蜗牛总是对一只青蛙很有成见。
Yǒu yī zhǐ wō niú zǒng shì duì yī zhǐ qīng wā hěn yǒu chéng jiàn.
Ada seekor siput selalu memandang sinis terhadap katak.

有一天,忍耐许久的青蛙对蜗牛说:
Yǒu yī tiān, rěn nài xǔ jiǔ de qīng wā duì wō niú shuō
Suatu hari, katak yang kehilangan kesabaran akhirnya berkata kepada siput:

"蜗牛先生,我是不是有什么地方得罪了你,所以你这么讨厌我。"
Wō niú xiān shēng, wǒ shì bù shì yǒu shé me dì fāng dé zuì le nǐ, suǒ yǐ nǐ zhè me tǎo yàn wǒ."
"Tuan siput, apakah saya telah melakukan kesalahan, sehingga Anda begitu membenci saya?"

蜗牛说:"你们有四条腿可以跳来跳去,
Wō niú shuō:"Nǐ men yǒu sì tiáo tuǐ kě yǐ tiào lái tiào qù
Siput menjawab: "Kalian kaum katak mempunyai empat kaki dan bisa melompat ke sana ke mari,

我却必须背着沉重的壳,贴在地上爬行,所以心里很不是滋味。"
Wǒ què bì xū bèi zhe chén zhòng de ké, tiē zài dì shàng pá xíng, suǒ yǐ xīn lǐ hěn bù shì zī wèi."
Tapi saya mesti membawa cangkang yang berat ini, merangkak di tanah, jadi saya merasa sangat sedih."

青蛙说:"家家都有本难念的经,
Qīng wā shuō:"Jiā jiā dōu yǒu běn nán niàn de jīng,
Katak menjawab: "Setiap kehidupan memiliki penderitaannya masing-masing,

你只是看见我们的快乐,没有看见我们的痛苦而已。"
Nǐ zhǐ shì kàn jiàn wǒ men de kuài lè, méi yǒu kàn jiàn wǒ men de tong kǔ ér yǐ."
hanya saja kamu cuma melihat kegembiraan saya, tetapi kamu tidak melihat penderitaan kami (katak)."

这时,有一只巨大的老鹰突然来袭,
Zhè shí, yǒu yī zhǐ jù dà de lǎo yīng tú rán lái xí,
Dan seketika, ada seekor elang besar yang terbang ke arah mereka,

蜗牛迅速地躲进壳里,青蛙却被一口吃掉了。
Wō niú xùn sù de duǒ jìn ké lǐ, qīng wā què bèi yī kǒu chī diào le.
siput dengan cepat memasukan badannya ke dalam cangkang, sedangkan katak dimangsa oleh elang.

Pesan: Nikmatilah kehidupanmu, tidak perlu dibandingkan dengan orang lain. keirian hati kita terhadap orang lain akan membawa lebih banyak penderitaan. Lebih baik pikirkanlah apa yang kita miliki. Hal tersebut akan membawakan lebih banyak rasa syukur dan kebahagiaan bagi kita sendiri.

By : Andrie Wongso
READ MORE - 青蛙与蜗牛 Katak dan siput

气球升起来不是因为颜色 Balon Bisa Mengangkasa Bukan Karena Warna

Share

一天,几个白人小孩正在公园里玩。
Yī tiān, jǐ gè bái rén xiǎo hái zhèng zài gōng yuán lǐ wán
Suatu hari, ada beberapa anak berkulit putih sedang bermain di taman.

这时,一位卖氢气球的老人推着货车进了公园。
Zhè shí, yī wèi mài qīng qì qiú de lǎo rén tuī zhe huò chē jìn le gōng yuán.
Saat itu, ada seorang orang tua penjual balon gas mendorong gerobaknya memasuki taman.

白人小孩一窝蜂地跑了上去,每人买了一个气球,
Bái rén xiǎo hái yī wō fēng de pǎo le shàng qù, měi rén mǎi le yī gè qì qiú,
Segerombolan anak berkulit putih berlarian mendekati gerobak. Setiap anak membeli satu balon,

兴高采烈 地追逐着放飞的气球跑开了。
Xìng gāo cǎi liè de zhuī zhú zhe fang fēi de qì qiú pǎo kāi le.
Dengan gembira merekamengejar balon yang telah mengangkasa.

白人小孩的身影消失后,一个黑人小孩,
Bái rén xiǎo hái de shēn yǐng xiāo shī hòu, yī gè hēi rén xiǎo hái,
Ketika anak berkulit putih menghilang, ada seorang anak berkulit hitam,

才怯生生地走到老人的货车旁,
Cái qiè shēng shēng dì zǒu dào lǎo rén de huò chē pang
Dengan malu-malu, ia berjalan mendekati gerobak balon orang tua tersebut,

用略带恳求的语气问道:"您能卖给我一个气球吗?"
Yòng lüè dài kěn qiú de yǔ qì wèn dào: "Nín néng mài gěi wǒ yī gè qì qiú ma?"
Dengan nada memohon dia bertanya: "Maukah kakek menjual satu balon kepadaku?"

"当然可以,"老人慈祥地打量了他一下.
"Dāng rán kě yǐ," lǎo rén cí xiáng dì dǎ liang le tā yī xià.
"Tentu boleh," jawab orang tua itu dengan ramah seraya menatapnya.

温和地说,"你想要什么颜色的?"
wēn hé de shuō,"nǐ xiǎng yào shénme yánsè de?"
Dengan sopan ia bertanya, "Warna apa yang kamu mau?"

他鼓起勇气说:"我要一个黑色的。"
Tā gǔ qǐ yǒng qì shuō: "Wǒ yào yī gè hēi sè de."
Dengan penuh keberanian dia menjawab, "Saya mau yang berwarna hitam."

脸上写满沧桑的老人惊诧地看了看这个黑人小孩,
Liǎn shàng xiě mǎn cāng sāng de lǎo rén jīng chà de kàn le kàn zhè ge hēi rén xiǎo hái
Kakek tua yang penuh guratan kehidupan di wajahnya terkejut dan menatap anak berkulit hitam itu.

随即递给了他一个黑色的气球。
Suí jí dì gěi le tā yī gè hēi sè de qì qiú.
Dan kemudian memberikannya balon hitam.

他开心地接过气球,小手一松,
Tā kāi xīn dì jiē guò qì qiú, xiǎo shǒu yī sōng,
Anak itu dengan senang menerima balon tersebut, tangan kecil merenggang (melepaskan balon),

气球在微风中冉冉升起。
Qì qiú zài wéi fēng zhōng rǎn rǎn shēng qǐ
Balon dalam angin yang sepoi-sepoi itu pelan-pelan mengangkasa.

老人一边看着上升的气球,
Lǎo rén yī biān kàn zhe shàng shēng de qì qiú
Kakek tua yang di samping melihat balon yang mengangkasa,

一边用手轻轻地拍了拍他的后脑勺,说:
Yī biān yòng shǒu qīng qīng de pāi le pāi tā de hòu nǎos háo, shuō:
Dengan pelan menepuk kepala anak tersebut, dan berkata :

"记住,气球能不能升起,不是因为它的颜色,而是气球内充满了氢气。
"Jì zhù, qì qiú néng bù néng shēng qǐ, bù shì yīn wèi tā de yán sè, ér shì qì qiú nèi chōng mǎn le qīng qì
" Ingat. Balon bisa mengangkasa bukan karena warnanya, melainkan karena balon dipenuhi dengan gas hidrogen / nitrogen.

一个人的成败不是因为种族、出身
Yī gè rén de chéng bài bù shì yīn wèi zhǒng zú, chū shēn
Keberhasilan seseorang bukan karena ras, kelahirannya.

关键是你的心中有没有自信!
Guān jiàn shì nǐ de xīn zhōng yǒu méi yǒu zì xìn!
Kuncinya adalah apakah dalam hatimu mempunyai keyakinan!"

而当时那个小孩,
Ér dāng shí nà gè xiǎo hái,
Dan anak kecil tersebut,

就是美国著名心理学家詹姆斯•麦基恩•卡特尔
Jiù shì měi guó zhù míng xīn lǐ xué jiā zhān mǔ sī • mài jī ēn • kǎ tè ěr
Adalah Psikolog Amerika yang ternama: James McKeen Cattell


(Dari cerita di atas, kita bisa mendapatkan pesan yang bermakna yakni "kesuksesan kita dapat bukan karena hal-hal fisik, tanggal lahir, dll. Tapi kunci dari kesuksesan adalah kita mempunyai keyakinan. Dengan keyakinan ini, kita tidak mudah putus asa atau patah semangat, walaupun berbagai rintangan datang menghadang. Salam sukses, luar biasa!)

By : Andrie Wongso
READ MORE - 气球升起来不是因为颜色 Balon Bisa Mengangkasa Bukan Karena Warna

船夫与哲学家 Pelaut dan Filsuf

Share

有位哲学家乘着一只小船到另一个地方。
Yǒu wèi zhé xué jiā chéng zhe yī zhǐ xiǎo chuán dào lìng yī gè dì fāng.
Ada seorang filsuf yang menaiki sebuah perahu kecil ke suatu tempat.

因为在船上觉得无聊, 于是哲学家就找船夫聊天。
Yīn wèi zài chuan shàng jué dé wú liáo, yú shì zhé xué jiā jiù zhǎo chuán fū liáo tiān.
Karena merasa bosan dalam perahu, kemudian dia pun mencari pelaut untuk berdiskusi.

哲学家问船夫:"你懂不懂哲学呢?"
Zhé xué jiā wèn chuan fū:"Nǐ dǒng bù dǒng zhé xué ne?"
Filsuf menanyakan kepada pelaut itu: " Apakah Anda mengerti filosofi?"

"不懂。"回船夫。
"Bù dǒng. " Huí chuan fū
"Tidak mengerti." Jawab pelaut.

"哇,实在太可惜了, 你已经失去二分之一的生命了。
"Wa, shí zài tài kě xí le, nǐ yǐ jīng shī qù èr fēn zhī yī de shēng mìng le.
"Wahh, sayang sekali, Anda telah kehilangan setengah dari seluruh kehidupan Anda.

那你懂不懂数学呢?" 哲学家又问。
Nà nǐ dǒng bù dǒng shù xué ne? " Zhé xué jiā yòu wèn.
Apakah Anda mengerti matematika?" Filsuf tersebut bertanya lagi.

"也不懂。"回船夫。
"Yě bù dǒng." Huí chuan fū.
"Tidak mengerti juga." Jawab pelaut tersebut.

哲学家听了摇摇头说:
Zhé xué jiā tīng le yáo yáo tóu shuō:
Filsufitu, menggelengkan kepalanya seraya berkata:

"可惜啊,你连数学都不懂。
"Kě xí a, nǐ lián shù xué dōu bù dǒng.
"Sayang sekali, bahkan Anda tidak mengerti akan matematika.

那么你又失去了二分之一的生命了。"
Nà me nǐ yòu shī qù le èr fēn zhī yī de shēng mìng le
Berarti Anda telah kehilangan lagi setengah dari kehidupan Anda."

突然之间起了风浪,小船左右摇摆,
Tú rán zhī jiān qǐ le fēng làng, xiǎo chuán zuǒ yòu yáo bǎi
Tiba-tiba ada ombak besar, membuat perahu tersebut terombang-ambing.

有的地方都进水了,
Yǒu dì dì fāng dōu jìn shuǐ le
Ada beberapa tempat telah kemasukan air,

好像船要沉下去的样子,哲学家很害怕。
Hǎoxiàng chuán yào chén xiàqù de yàngzi, zhéxué jiā hěn hàipà
Perahu tersebut akan tenggelam, filsuf tersebut ketakutan.

这时候,船夫问哲学家:"先生,你会游泳吗?"
Zhè shí hou, chuan fū wèn zhé xué jiā:"Xiān shēng, nǐ huì yóu yǒng ma?
Seketika, pelaut pun bertanya pada filsuf: " Tuan, apakah Anda bisa berenang?"

哲学家急忙摇头说:
Zhé xué jiā jí máng yáo tóu shuō:
Filsuf dengan cepat menggelengkan kepalanya dan berkata:

"我不会,赶快救我."
"Wǒ bù huì, gǎn kuài jiù wǒ."
"Saya tidak bisa, cepat tolonglah saya."

船夫笑着说:"游泳你也不会,
Chuán fū xiào zhe shuō: "Yóu yǒng nǐ yě bù huì,
Pelaut menertawakannya dan berkata: "Berenang Anda tidak bisa,

你的人生有什么意义呢,
Nǐ de rén shēng yǒu shé me yì yì ne
apa arti dari kehidupan Anda?

那你就等于将要失去全部的生命了。"
Nà nǐ jiù děng yú jiāng yào shī qù quán bù de shēng mìng le."
Berarti Anda akan kehilangan seluruh kehidupan Anda."


Dari cerita di atas, kita mendapatkan sebuah pesan bahwa semua orang sebenarnya memiliki kelebihan dan kelemahan masing-masing. Nah, bangga atas prestasi itu wajar saja, tetapi jangan sampai membuat diri sendiri menjadi sombong maupun angkuh akan prestasi tersebut. Ingatlah, pasti masih ada yang lebih pintar dari kita. Kita juga masih perlu belajar dari kelebihan orang lain...!

By : Andrie Wongso
READ MORE - 船夫与哲学家 Pelaut dan Filsuf