Jumat, 10 Juni 2011

Apakah Kulit Anda Sensitif? Bagaimana Cara Merawatnya?

Share

Jika Anda sering mengalami rasa perih di kulit saat mengoleskan suatu produk, kulit mendadak kering dan gatal tanpa sebab, atau mudah terkena iritasi, bisa jadi kulit Anda sensitif. Ayo cari tahu lebih lanjut tentang kulit sensitif dan cara merawatnya.



Saat Anda mencoba pelembap baru, tiba-tiba kulit wajah memerah dan perih. Saat berada di tempat dingin, kulit Anda jadi esktra kering dan terasa gatal. Sehabis dilulur, kulit tubuh Anda iritasi. Wah, ini artinya Anda memiliki kulit yang sensitif dan memerlukan perawatan yang berbeda. Namun jangan khawatir, mengatasinya tak sulit, asal Anda sudah dibekali informasi yang cukup seputar kulit sensitif.

APA PENYEBAB KULIT SENSITIF?
Menurut sejumlah dermatolog, kulit yang sensitif memiliki lapisan luar kulit yang lebih tipis. Akibatnya, respon titik saraf pun jadi lebih tinggi. Saraf kita mudah bereaksi pada hal-hal sekecil apapun.

Ada banyak penyebab kulit jadi sensitif: faktor lingkungan (termasuk sinar ultraviolet, angin, hawa panas, hawa dingin, polusi, dan kelembapan udara), iritasi dari penggunaan produk (kosmetik, sabun, lotion, dsb), atau bahkan bahan pakaian yang tak cocok bagi kulit.

Memang tak nyaman rasanya punya kulit sensitif, tapi Anda tak sendiri. Diperkirakan 69 persen wanita dan 64 persen pria merasa kulit mereka sensitif, terutama di bagian wajah. Sebagian besar dari mereka adalah orang-orang yang sering merasa lelah, stress, dan di bawah tekanan.

Saat tubuh merasa stress, ujung saraf di lapisan kulit akan melepas bahan kimia yang menyebabkan rasa perih dan warna kemerahan pada kulit. Inilah mengapa sangat penting untuk memanjakan diri Anda, baik di spa, dengan yoga, atau cukup dengan bersantai di rumah sambil membaca buku favorit.

APA YANG HARUS KITA LAKUKAN?
1. Perlakukanlah kulit Anda seperti kulit bayi yang harus dirawat ekstra hati-hati. Bukan berarti Anda harus memakai produk bayi, tapi pilihlah produk yang lembut dan dibuat khusus untuk kulit sensitif.
2. Jauhi produk yang mengandung parfum.
3. Produk yang berlabel "non-comedogenic" juga baik untuk Anda.
4. Sebelum mencoba produk baru, oleskanlah dulu di bagian dalam pergelangan tangan Anda, dan biarkan selama 24 jam. Jika kulit yang dioles berubah kemerahan, itu artinya produk tersebut tak cocok untuk Anda.
5. Jangan gunakan loofah saat mandi.
6. Tinggalkan body scrubs.
7. Jauhi tempat dengan suhu esktrem.

READ MORE - Apakah Kulit Anda Sensitif? Bagaimana Cara Merawatnya?

Selasa, 07 Juni 2011

Anak Kerang

Share Pada suatu hari ....seekor anak kerang di dasar laut mengadu dan mengaduh pada ibunya sebab sebutir pasir tajam memasuki tubuhnya yang merah dan lembek.

Anakku, kata sang Ibu sambil bercucuran air mata, Tuhan tidak memberikan kita bangsa kerang sebuah tangan pun sehingga Ibu tak bisa menolongmu. Sakit sekali, aku tahu. Tetapi terimalah itu sebagai takdir alam. Kuatkan hatimu. Jangan terlalu lincah lagi. Kerahkan semangatmu melawan rasa pedih dan sakit yang menggigit. Balutlah pasir itu dengan getah perutmu. Hanya itu yang bisa kau perbuat, kata Ibunya dengan sendu namun lembut.

Maka si anak kerang pun melakukan nasihat ibundanya.Ada hasilnya, tetapi rasa sakit bukan alang kepalang. Kadang di tengah kesakitannya, ia meragukan nasihat ibunya. Dengan air mata ia bertahan bertahun-tahun. Tetapi tanpa disadarinya sebutir mutiara

mulai terbentuk dalam dagingnya. Makin lama makin halus. Rasa sakit pun makin berkurang. Makin lama mutiaranya makin besar. Rasa sakit menjadi terasa wajar. Akhirnya sesudah sekian tahun, sebutir mutiara besar, utuh mengkilap, dan berharga mahal pun terbentuk dengan sempurna. Dirinya kini, sebagai hasil derita bertahun-tahun, lebih berharga daripada seribu ekor kerang lain yang cuma disantap orang sebagai kerang rebus di pinggir jalan.

(Resonansi)

~~~

Sahabat, Kekecewaan dan penderitaan akan selalu ada dalam hidup kita. Seakan-akan Tuhan selalu mengambil kebahagiaan yang ada pada kita. Tidak...tidak seperti itu. Kita hanya harus bersabar terhadap segala sesuatu yang menimpa kita dan menanti ketetapan Tuhan. Dan semuanya akan berakhir dengan indah.Karena segala sesuatu yang baik akan selalu mengarah pada kebaikan.Kekecewaan dan penderitaan telah membuat seekor kerang biasa menjadi kerang luar biasa.Kekecewaan dan penderitaan pun akan dapat mengubah orang biasa menjadi orang luar biasa.

Salam Sehat,Kaya,Bijaksana dan bahagia....
GO 1% - GO FREEDOM With KK - CLUB100JUTA...!!!
READ MORE - Anak Kerang

Minggu, 05 Juni 2011

Kisah Si Penebang kayu

Share Alkisah, seorang pedagang kayu menerima lamaran seorang pekerja untuk menebang pohon di hutannya. Karena gaji yang dijanjikan dan kondisi kerja yang bakal diterima sangat baik, sehingga si calon penebang pohon itu pun bertekad untuk bekerja sebaik mungkin.

Saat mulai bekerja, si majikan memberikan sebuah kapak dan menunjukkan area kerja yang harus diselesaikan dengan target waktu yang telah ditentukan kepada si penebang pohon.

Hari pertama bekerja, dia berhasil merobohkan 8 batang pohon. Sore hari, mendengar hasil kerja si penebang, sang majikan terkesan dan memberikan pujian dengan tulus, “Hasil kerjamu sungguh luar biasa! Saya sangat kagum dengan kemampuanmu menebang pohon-pohon itu. Belum pernah ada yang sepertimu sebelum ini. Teruskan bekerja seperti itu”.

Sangat termotivasi oleh pujian majikannya, keesokan hari si penebang bekerja lebih keras lagi, tetapi dia hanya berhasil merobohkan 7 batang pohon. Hari ketiga, dia bekerja lebih keras lagi, tetapi hasilnya tetap tidak memuaskan bahkan mengecewakan. Semakin bertambahnya hari, semakin sedikit pohon yang berhasil dirobohkan. “Sepertinya aku telah kehilangan kemampuan dan kekuatanku, bagaimana aku dapat mempertanggungjawabkan hasil kerjaku kepada majikan?” pikir penebang pohon merasa malu dan putus asa. Dengan kepala tertunduk dia menghadap ke sang majikan, meminta maaf atas hasil kerja yang kurang memadai dan mengeluh tidak mengerti apa yang telah terjadi.

Sang majikan menyimak dan bertanya kepadanya, “Kapan terakhir kamu mengasah kapak?”
“Mengasah kapak? Saya tidak punya waktu untuk itu, saya sangat sibuk setiap hari menebang pohon dari pagi hingga sore dengan sekuat tenaga”. Kata si penebang.

“Nah, disinilah masalahnya. Ingat, hari pertama kamu kerja? Dengan kapak baru dan terasah, maka kamu bisa menebang pohon dengan hasil luar biasa. Hari-hari berikutnya, dengan tenaga yang sama, menggunakan kapak yang sama tetapi tidak diasah, kamu tahu sendiri, hasilnya semakin menurun. Maka, sesibuk apapun, kamu harus meluangkan waktu untuk mengasah kapakmu, agar setiap hari bekerja dengan tenaga yang sama dan hasil yang maksimal.

Sekarang mulailah mengasah kapakmu dan segera kembali bekerja!” perintah sang majikan. Sambil mengangguk-anggukan kepala dan mengucap terimakasih, si penebang berlalu dari hadapan majikannya untuk mulai mengasah kapak.

Istirahat bukan berarti berhenti , Tetapi untuk menempuh perjalanan yang lebih jauh lagi

Sama seperti si penebang pohon, kita pun setiap hari, dari pagi hingga malam hari, seolah terjebak dalam rutinitas terpola. Sibuk, sibuk dan sibuk, sehingga seringkali melupakan sisi lain yang sama pentingnya, yaitu istirahat sejenak mengasah dan mengisi hal-hal baru untuk menambah pengetahuan, wawasan dan spiritual. Jika kita mampu mengatur ritme kegiatan seperti ini, pasti kehidupan kita akan menjadi dinamis, berwawasan dan selalu baru!

Salam Sehat,Kaya,Bijaksana dan bahagia....
GO 1% - GO FREEDOM With CLUB100JUTA...!!!
READ MORE - Kisah Si Penebang kayu

kisah petani dan jagung super

Share Desa Tongkol adalah daerah penghasil jagung terbesar. Di desa ini mayoritas penduduknya menggantungkan hidup dari bercocok tanam, terutama menanam jagung. Adalah Parjo dan Parjan yang tinggal bertetangga. Seperti penduduk desa yang lain, mereka juga adalah petani jagung.


Parjo dan Parjan baru pulang dari pasar. Mereka baru membeli bibit jagung super. Bibit jagung yang ini adalah bibit jagung unggulan hasil penelitian mahasiswa jurusan pertanian. Tongkolnya besar dan isinya banyak, demikianlah janji dari si penjual. Parjo dan Parjan sudah tidak sabar membayangkan dirinya memanen jagung-jagung super yang tongkolnya besar dan isinya banyak tersebut.

Siang itu matahari bersinar terik. Parjan sedang menyebarkan pupuk di sawahnya. Ia bekerja dengan giat karena yakin kerja keras akan menjadi solusi sukses nya. Lain lagi Parjo. Parjo sedang tidur-tiduran di teras rumahnya. “Hari ini panas sekali, jadi malas mau kerja. Besok-besok saja lah.” , demikian pikir Parjo. Ia pun menghabiskan hari itu dengan tidur-tiduran sambil membayangkan jagung super bertongkol besar dan isinya banyak. Sampai dia ketiduran, mengigau dan menggumamkan jagung super.

Satu bulan lagi berlalu. Hari itu cuaca mendung. Angin yang sejuk seolah-olah membujuk orang untuk tidur. Parjo sedang menguap lebar sambil membayangkan jagung super. Seperti biasa, Parjo sedang bermalas-malasan di teras rumahnya. “Bodoh si Parjan. Cuaca sebagus ini sayang disia-siakan. Kerja kan bisa besok-besok. Kalo sekarang enaknya tidur. Nikmatnya jagung super…eh…nikmatnya dunia. Hoooaaahmm..” Parjo pun tertidur lelap setelah beberapa kali menguap. Dan lagi-lagi memimpikan jagung super.

Hari demi hari berlalu. Tibalah saatnya panen. Parjan tersenyum bangga. Kerja kerasnya terbayar sudah. Hamparan jagung super “bertongkol besar dan isinya banyak” terbentang di hadapannya. Sungguh pemandangan elok yang memanjakan mata orang yang melihatnya. Kerja keras Parjan selama ini telah menjadi solusi sukses nya.

Namun di tengah kegembiraannya, Parjan terusik oleh suara orang berteriak-teriak. Ternyata si Parjo yang sedang mengumpat-ngumpat dengan kesal.

Parjo: “Penipu!! Penipu!! Apanya bibit unggul! Apanya jagung super! “
Parjan: “Jo. Ada apa toh teriak-teriak? “
Parjo: “Ini nih. Katanya jagung super, tongkolnya besar dan isinya banyak. Mana?”
Parjo menunjuk sawahnya. Di tengah sawah Parjo yang lumayan luas hanya tampak beberapa batang jagung yang kecil-kecil dan hampir layu. Sisanya rumput liar.
Parjo: “Liat sendiri kan. Dasar penipu! Jagung super opo..!! Penipu!! Penipu!! “
Parjan: “Sabar dulu, Jo. Bibitnya asli koq. Tuh buktinya jagung ku tumbuh subur. Tongkolnya besar dan isinya banyak. Sesuai seperti yang dijanjikan”
Parjo: “lha? Punyaku koq gak tumbuh? Oo, ini Tuhan nda adil ini. Tuhan nda adil!! Tuhan nda adil!!”

Parjan hanya bisa senyum-senyum dan geleng-geleng kepala melihat ulah sahabatnya.


Nah, apakah anda sudah menangkap suatu kesimpulan dari kisah di atas? Tanam jagung, manen jagung. Tanam ubi, manen ubi. Dan khususnya dalam cerita di atas, tanam jagung super, manen jagung super. :)

Kerja keras Parjan telah menjadi sousi sukses nya menghasilkan jagung super yang begitu indah . Demikian pula, Parjo memanen hasil yang berbanding lurus dengan cara dia memperlakukan bibitnya. Kerja asal-asalan tentu saja tidak akan memberikan hasil yang maksimal, dan tidak akan menemukan solusi sukses nya.

Banyak orang ingin sukses. Tapi hanya sekedar ingin. Keinginan untuk sukses tersebut tidak sesuai dengan prilakunya sehari-hari. Apakah mereka sudah melakukan tindakan nyata untuk mewujudkan kesuksesan tersebut? Apakah mereka sudah berjuang secara maksimal? Tidak menanam benih-benih kesuksesan, bagaimana bisa menikmati manisnya buah kesuksesan.

Sebagian orang lainnya, ketika keinginannya tidak tercapai, mereka akan mulai berteriak-teriak menimpakan kesalahan pada orang lain. Salah penjual benih kah? Salah Tuhan kah? Atau salah dirinya sendiri? Sudahkah ia melihat ke dalam dirinya? Dan yang terpenting, apakah dengan menimpakan kesalahan pada orang lain akan membuat dirinya menemukan solusi sukses?

Nah, mari kita menanam benih-benih yang memungkinkan kita untuk mencapai hasil / goal yang kita inginkan. Yakinlah sekecil apapun hal yang kita lakukan saat ini, sedikit banyak akan memberi pengaruh pada kehidupan kita mendatang.

Mari bercocok tanam..eh..mari berjuang mewujudkan impian kita :)

Salam Sehat,Kaya,Bijaksana dan bahagia....
GO 1% - GO FREEDOM With CLUB100JUTA...!!!
READ MORE - kisah petani dan jagung super

belajar dari kacang hijau

Share Di negeri kacang hiduplah berbagai spesies kacang. Diantara para kacang, adalah sebutir kacang hijau yang merasa tidak percaya diri. Dia merasa dirinya begitu tidak berharga. Tidak ada apa-apanya dibandingkan spesies kacang yang lain. Apalah arti sebutir kacang hijau, pikirnya.

Suatu hari kacang hijau melihat kacang panjang berjalan melewatinya. Ia pun merasa rendah diri dan bergumam dalam hatinya, “Kacang panjang itu keren sekali. Walaupun namanya kacang, tapi tubuhnya panjang, keren. Jauh sekali bila dibandingkan diriku yang kecil dan jelek ini. Apalah artinya diriku”

Keesokan harinya kacang hijau berpapasan dengan kacang tanah. Ia tidak berani menatap wajah kacang tanah yang tersenyum padanya. “Wah..kacang tanah sedang senyum dengan siapa ya…Tapi yang jelas gak mungkin senyum dengan aku. Apalah aku ini. Dia kan populer. Di berbagai jenis makanan selalu ada dia. Belum lagi dia sering tampil di iklan-iklan televisi. Mana pantas aku bergaul dengan dia”

Di hari yang lain, berjumpa pula kacang hijau dengan kacang kedelai. Ketika kacang kedelai hendak menyapanya, kacang hijau sudah kabur duluan. “Wah..wah..mana pantas aku bergaul dengan kacang kedelai. Dia kan selebritis. Sumber protein istimewa yang diolah menjadi berbagai makanan. Berbagai buku kesehatan juga membahas dia. Belum lagi iklan snack dan susu kedelai yang dibintanginya. Sedangkan aku paling jauh cuma sampai gerobak bubur kacang hijau”

Hari demi hari berlalu. Kacang hijau telah bertemu kacang polong, kacang merah, kacang mete, sampai kacang hazelnut. Setiap kali itu pula ia hanya bisa tertunduk tidak percaya diri ketika berpapasan dengan mereka. Berulangkali kacang hijau hanya mengeluhkan betapa tidak berharga dirinya.

Suatu ketika kacang hijau berpapasan dengan sebutir kacang aneh. Entah spesies apa, tapi tampaknya sudah tua sekali. Melihat kacang hijau yang murung, kacang itu pun bertanya padanya.

“Hey kacang hijau, mengapa kamu murung begitu? Ada masalah?”
“Emm…Tidak…Tidak ada apa-apa..”
“Yang benar? Bila ada masalah ceritakan saja. Siapa tahu aku bisa bantu”
“ Eh…Sebenarnya aku merasa tidak percaya diri. Diriku begitu tidak berharga. Kecil, jelek, tidak populer. Dibandingkan kacang-kacang lainnya. Mereka semua punya keistimewaan masing-masing.”
“Mengapa kamu bisa bilang dirimu tidak berharga? Coba dengarkan cerita berikut”

Sebutir kacang tua yang bijaksana itu mulai menceritakan sebuah cerita inspirasi pada kacang hijau. “Zaman dahulu kala, penduduk di negeri seberang menderita kelaparan berat. Semua tanamannya terserang hama dan penyakit. Akhirnya mereka dapat tetap bertahan hidup dengan mengkonsumsi kacang. Tahukah kamu kacang apa itu? Itu kacang hijau…leluhurmu. Kacang hijau yang dapat hidup dengan mudah di tengah kondisi seperti itu telah menyelamatkan penduduk di sana” . Cerita inspirasi itu sedikit demi sedikit mulai membangkitkan rasa percaya diri kacang hijau.

“Tahukah kamu bahwa dirimu sebenarnya sangat berharga. Keunggulanmu adalah kamu dapat hidup dengan mudah, tidak butuh banyak perawatan. Lalu tubuhmu juga mengandung vitamin B yang sangat berharga. Dan sebenarnya kamu juga dapat diolah menjadi berbagai makanan”
“Benarkah?”
“Iya..dan tahukah kamu satu hal yang paling penting?”
“Apa itu, kek?”
“Semangkok bubur kacang hijau telah memberikan senyuman bagi jutaan keluarga di muka bumi ini.”

Cerita inspirasi dan nasehat yang diberikan kacang bijaksana itu telah membangkitkan rasa percaya diri dalam dirinya. Kacang hijau telah menemukan solusi tidak percaya dirinya. Sejak saat itu ia lebih menghargai dirinya serta memaksimalkan semua potensi dirinya. Bahkan kacang hijau telah menerima tawaran iklan sebuah minuman kotak. :)


Pelajaran apa yang bisa dipetik dari cerita inspirasi di atas? Bahwa kita sering kali membanding-bandingkan diri kita dengan orang lain. Seringkali kita terlalu memandang tinggi orang lain dan terlalu meremehkan diri kita sendiri. Seperti kata pepatah, rumput tetangga selalu terlihat lebih hijau. Dan akhirnya itu membuat kita tidak percaya diri.

Benarkah orang lain sedemikian hebatnya? Benarkah diri kita demikian jeleknya? Kemungkinan besar tidak. Masalahnya hanya pada cara pandang kita. Kita hanya perlu mengganti kacamata / persepsi kita. Daripada membanding-bandingkan dengan orang lain, mungkin lebih baik kita lebih fokus pada kelebihan diri kita. Mari belajar untuk mensyukuri semua potensi yang kita miliki dan diasah agar menjadi maksimal. Semoga sepenggal cerita inspirasi ini dapat memberikan manfaat bagi kita semua :)

Salam Sehat,Kaya,Bijaksana dan bahagia....
GO 1% - GO FREEDOM With CLUB100JUTA...!!!
READ MORE - belajar dari kacang hijau

My Travel in Taiwan (07-13 march 2011)

READ MORE - My Travel in Taiwan (07-13 march 2011)