Selasa, 25 Oktober 2011

Hati-hati Provokator Komunikasi !


Dalam berkomunikasi dengan orang lain, kita harus ekstra hati-hati dan harus ekstra bijak dalam menyaring informasi yang akan diterima. Oleh karena Komunikasi mempunyai dampak yang sangat luar biasa dalam membentuk pribadi seseorang.

Saya jadi ingat kepada istilah orang-orang yang menyebutkan bahwa “Lidah tak bertulang”, memang benar adanya. Seseorang dapat berkata sesuka hatinya tanpa mempedulikan perasaan maupun dampaknya bagi orang lain. Socrates sendiri pernah berkata, “Kata-kata yang telah diucapkan dan jika menyakiti hati seseorang adalah ibarat panah yang terlanjur melesat dari busurnya dan membunuh jiwa yang tak bersalah. Kata-kata kita tak pernah bisa ditarik kembali. Berhati-hatilah dengan ucapanmu. Hati-hati pula dengan ucapan orang lain.”

Sebuah cerita nyata. Socrates pernah didekati oleh seorang pemuda yang hendak menyampaikan suatu gosip kepadanya, dan dirinya tahu bahwa akan diberi berita, Socrates berkata, “sebentar dulu temanku. Sebelum kau sampaikan berita itu, tolonglah uji apa yang ingin kau sampaikan itu dengan ujian tiga saringan.”

Pemuda itu bingung dan bertanya apa itu?, Lalu Socrates melanjutkan, saringan yang pertama - kebenaran; Apakah sudah pasti apa yang akan kamu sampaikan itu benar?

Pemuda itu menjawab, “Ehm..saya belum yakin, karena baru mendengarnya.”

Socrates melanjutkan, yang kedua adalah kebaikan; “Apakah yang akan kamu katakan itu adalah suatu yang baik?”

Pemuda itu berkata, “Justru yang mau saya katakan itu adalah hal yang buruk.”

Baiklah. Kamu mau mengatakan sesuatu yang buruk dan belum tentu benar atau tidak. Sekarang saringan ketiga adalah kegunaan; “Apakah yang akan kamu katakan itu berguna bagi saya?”

Pemuda itu seketika menjadi pucat dan berkata, “Mmm… mungkin tidak ada gunanya.”

Socrates lalu menimpali, “Lalu buat apa kamu akan mengatakannya padaku, jika itu belum tentu benar, tetapi jelas buruk dan tidak berguna pula?”

Pemuda itu merasa sangat malu, dan segera pergi dari hadapan Socrates.

Didalam organisasi dimana saya berkarir ternyata sangat rentan terhadap bahayanya “provokator komunikasi” ini. Para mitra yang satu dengan mitra yang lainnya yang berbeda jalur (crossline) dilarang keras untuk saling berbagi informasi (terutama informasi yang negatif) kepada sesama. Tetapi nyatanya, tetap ada saja orang yang termasuk club “provokator komunikasi” dimana-mana, bukan hanya didalam organisasi tempat saya berkarir, yang akan merugikan yang lainnya. Hati-hatilah!

Tips buat Anda. Pertama – lakukan ujian tiga saringan tiap kali Anda akan menerima suatu informasi yang Anda baru dapatkan. Kedua – komunikasi provokatif sebenarnya dapat dipakai untuk hal yang benar. Seperti, adanya isu yang sengaja dibuat untuk membuat masyarakat lebih sadar dan patuh juga menjaga diri dari penyakit atau bahaya tertentu. Ketiga – hindari provokatif yang menyangkut pribadi seseorang. Ada pepatah yang mengatakan, “Jangan menghabiskan waktu dengan membicarakan hal-hal sepele. Orang besar membicarakan ide-ide.”

Ingat para pembaca, dimanapun Anda sekarang berada teguhkan hati Anda untuk tidak menjadi provokator dan lebih berhati-hatilah terhadap komunikasi dari seorang provokator disekeliling Anda. Karena jika Anda bergaul dan mendengarkan apa yang mereka katakan, maka Anda akan menjadi seperti mereka juga.

Demikianlah artikel saya untuk kali ini. Semoga apa yang saya bagikan dapat berguna bagi Anda semua. Tunggu artikel berikutnya Ya! Dan ingat, jangan pernah menjadi anggota Club NATO (No Action Teory Only)! Jadilah Pengambil Tindakan Sejati!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar